UPTD PTKS

UPTD Pembibitan Ternak Kambing Saburai Negeri Sakti adalah unit pelaksana teknis DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Provinsi LAMPUNG di daerah yang mempunyai tugas Menyediakan bibit ternak KAMBING SABURAI UNGGULAN PROVINSI LAMPUNG dan bibit HIJAUAN PAKAN TERNAK Unggul secara cukup, baik jumlah maupun mutunya guna mendukung terwujudnya wilayah Lampung sebagai Lumbung Ternak yang Tangguh, Mandiri dan Modern.

Post Terbaru

Kambing Saburai

Kambing Saburai Unggulan Lampung
Pengembangan pembibitan ternak kambing merupakan upaya strategis dalam kelestarian dan kecukupan sumber bibit di dalam negeri, sekaligus mengurangi   ketergantungan   impor.  Indonesia memiliki banyak sekali Sumber Daya Genetik (SDG) hewan dari berbagai jenis dan rumpun ternak, antara lain kambing/domba  yang sudah ditetapkan seperti :  kambing Kaligesing, kambing Lakor, domba Kisar, domba Garut, domba Wonosobo, domba Batur, domba Sapudi, kambing Kacang, kambing Marica, domba Compass Agrinak, kambing Senduro dan Kambing Saburai dari Provinsi Lampung.  Rumpun ternak tersebut sangat perlu untuk dikembangkan, dilestarikan serta dipertahankan.
Kambing Saburai merupakan ternak yang memiliki sifat toleransi tinggi terhadap bermacam-macam pakan hijauan serta mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap berbagai keadaan lingkungan. Pengembangan kambing Saburai mempunyai prospek yang baik karena di samping untuk memenuhi kebutuhan daging di Provinsi Lampung, Jabodetabek dan Sumatera juga memiliki peluang sebagai komoditas ekspor. Untuk mendukung pengembangan kambing baik lokal maupun nasional di masa yang akan datang, jumlah dan mutu bibit merupakan faktor produksi yang sangat strategis dan menentukan keberhasilan program pembangunan peternakan. 

Kambing Saburai Unggulan Provinsi Lampung
Kambing Saburai merupakan kambing tipe pedaging, diperoleh sebagai hasil persilangan antara kambing Boer jantan dengan kambing PE (Peranakan Ettawa) betina. Kinerja kambing Saburai cukup baik, bisa mencapai berat setahunan 35 Kg, daya tahan tubuh terhadap penyakit dan adaptasi terhadap pakan lebih baik daripada kambing PE.  Harga jual lebih baik / mahal dan lebih disukai oleh peternak. Kambing Saburai memiliki ciri-ciri antara lain : warna bulu hitam-putih, coklat putih, coklat polos atau putih polos. Tanduknya panjang, kuat, kokoh lurus kebelakang. Telinga membuka, terkulai lemas kebawah, lebar dan panjang yang sedang tidak melebihi rahang dengan bentuk teratur. Bentuk tubuh padat berisi, perut membulat dari samping terlihat cembung.

Pengembangan kambing Saburai di Provinsi Lampung tersebar pada beberapa Kabupaten yaitu : Kabupaten Tanggamus, Pringsewu, dan Pesawaran.  Sesuai dengan sebutan Tanggamus sebagai bumi Boerawa (cikal bakal Saburai), maka pengembangan dan populasi kambing Saburai terbesar adalah di Kabupaten Tanggamus.  Oleh karena itulah Pemerintah Kabupaten Tanggamus melalui Dinas Peternakan dan kesehatan Hewan telah dan sedang melakukan langkah strategis dengan membangun kawasan khusus pelestarian dan pengembangan kambing Saburai yang dilaksanakan di  kecamatan Gisting, Sumber Rejo dan Kota Agung.  

Komoditas ternak kambing Saburai sebagai salah satu komoditas unggulan subsektor peternakan di Provinsi Lampung memiliki prospek besar untuk mendapat prioritas percepatan pengembangan. Apalagi subsektor ini erat kaitannya dengan ekonomi masyarakat.

Untuk pengembangan subsektor peternakan pemerintah daerah akan melanjutkan upaya mengintegrasikan seluruh sistem agribisnis, mulai dari hulu sampai hilir. Subsektor Peternakan akan terus dikembangkan berdasarkan potensi yang berkembang di suatu wilayah.  Upaya peningkatan kerjasama kemitraan akan didorong lebih cepat dengan membentuk kelembagaan usaha peternakan, yang ditempuh melalui penumbuhan dan pengembangan kelompok peternak, yang selanjutnya akan mengarah pada penumbuhan koperasi.

Dengan mempertimbangkan potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang dimiliki, pemerintah pusat menetapkan Provinsi Lampung sebagai salah satu “bumi agribisnis”. Selain itu, Provinsi Lampung dikenal pula sebagai salah satu “lumbung ternak nasional”, setidaknya untuk kawasan Barat Indonesia.  Sebutan tersebut memang layak diberikan mengingat seluruh potensi sumberdaya (SDM dan SDA) yang dimiliki dan berbagai faktor pendukung lainnya sangat menunjang untuk pengembangan usaha ternak di Provinsi Lampung.

Keberhasilan pengembangan komoditas ternak kambing Saburai memberikan berbagai manfaat yang terkait langsung dengan pembangunan ekonomi, misalnya pengembangan wilayah, penumbuhan kesempatan berusaha, penyerapan tenaga kerja, peningkatan produksi, dll. Keberhasilan pembangunan usaha peternakan kambing rakyat, selain mampu meningkatkan produksi ternak, juga mampu meningkatkan pendapatan petani, dan tumbuhnya unit-unit ekonomi baru (KUD, pasar, dan lain-lain).

Keunggulan Komoditas

Kambing Saburai memiliki beberapa keunggulan yang didapatkan secara genetik dari parentalnya Boer dibanding jenis ternak kambing lain, yaitu:

  • Berat lahir lebih besar  
  • Pertumbuhan lebih cepat dengan pertambahan berat badan lebih tinggi
  • Kadar kolestrol lebih rendah 
  • Nilai jual lebih tinggi  
  • Lebih adaptif (cepat beradaptasi dengan lingkungan)  
  • Lebih resisten terhadap penyakit  
  • Prolifik (beranak banyak)  
  • Memiliki tekstur daging yang lembut dan flavor yang lebih menarik

Pada Tabel 1 dibawah dapat dilihat keunggulan kambing Saburai dibandingkan dengan jenis kambing lain yang banyak terdapat di propinsi Lampung.

Tabel 1. Perbandingan Keunggulan Kambing Saburai dengan Kambing Lain
 

 

No

 

Parameter (Kg)

 

Saburai

 

PE

 

Kacang

1

Berat Lahir

3,4 - 4,0

2,4-2,6

2,0-2,5

2

Berat sapih

16-18

9-11

7-8

3

Pertambahan Bobot Tubuh (kg/hari)

0,24

0,1

0,05

4

Persentase Karkas

50%

46,00%

41,43%

5

Kadar Kolestrol (mg/100)

24,9

52,36

74,37

6

Jumlah anak

2-4 ekor

1 ekor

1-2 ekor






 

Permintaan kambing di pasaran meningkat tajam menjelang Hari Raya Idul Adha  dan permintaan yang bersifat insidental tetapi selalu ada sepanjang tahun adalah untuk aqiqah  anak. Setiap tahun diperkirakan orang muslim yang melakukan ibadah kurban meningkat sekitar 10% sehingga diperlukan  4 sampai 5 juta ekor kambing dan domba per tahun. Berdasarkan tingkat kelahiran bayi sebesar 1,5% dan dari 90% penduduk muslim memerlukan kambing untuk aqiqah  kelahiran anak, satu ekor untuk anak perempuan dan dua ekor untuk anak laki-laki, maka diperlukan tambahan kebutuhan ternak sebanyak 4,3 juta ekor/tahun (Anonimus, 2005).

 

Struktur Populasi Kambing Saburai Lampung

Struktur populasi Kambing Saburai di Provinsi Lampung menurut Pendataan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2014 dapat dilihat dalam Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2.  Struktur Populasi Kambing Saburai

 

No

 

Kabupaten

 

Bangsa / Jenis

POPULASI ( EKOR )

Dewasa

Muda

Anak

JML

JT

BT

JT

BT

JT

BT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1

Tanggamus

Saburai

2.565

3.848

3.142

5.836

5.643

4.617

25.651

2

Pesawaran

Saburai

44

148

86

14

49

58

399

3

Pringsewu

Saburai

11

43

19

13

15

22

123

4

Instalasi Negeri Sakti

Saburai

19

43

13

7

6

1

89

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

JUMLAH

Saburai

2.656

4.137

3.277

5.890

5.725

4.714

26.399

Dewasa > 1 TH









Muda 6 - 12 Bulan








Anak < 6 Bulan









Tabel 3. Potensi Pakan di Kabupaten Tanggamus 2014

Tanaman
Perkebunan

Area Produksi
(Ha)

Jumlah Produksi (ton)

Estimasi

Bahan Pakan (ton)

    Padi

41.761

232.241

301.913,30

    Jagung

5.643

29.328

35.193,60

    Ubi Kayu

422

7.959

5.332,53

    Ubi Jalar

332

3.192

2.074,80

    Kedelai

653

762

571,50

    Sayuran

4.085

29.606

17.763,60

    Kopi

40.380

24.252

7.275,60

    Kakao

16.207

5.453

4.362,40

 

 

Sarana Dan PraSarana 

 

 

NO

 

JENIS sarana dan prasarana yang telah ada

 

 

1

Pembuatan jalan produksi

2

Bantuan Obat-obatan hewan

3

Pelaksanaan Transfer Embryo

4

Bantuan sarana-prasarana UPT bibit

5

Pembangunan pasar hewan

6

Pembuatan instalasi biogas

7

Sarana penunjang teknis

8

Kartu ternak

9

Papan data kelompok

10

Pakan konsentrat

11

Bibit HPT

12

Obat dan vitamin

13

Straw kambing

14

Sarana handling dan recording

15

Tongkat ukur

16

Timbangan digital

17

Pita ukur

18

Kandang jepit

19

Peneng

20

Tagpen

21

Kambing Pejantan pemacek

22

kambing Induk

23

Pabrik Pakan Ternak Skala Kecil

24

 Gudang Pakan

25

perlengkapan IB

26

Container

27

Gun

28

Inseminator

29

Poskeswan